Pelapisan sosial atau stratifikasi sosial (social stratification) adalah pembedaan atau pengelompokan para anggota masyarakat secara vertikal (bertingkat).
Pengertian
Stratifikasi sosial menurut Pitirim A. Sorokin adalah perbedaan penduduk / masyarakat ke dalam lapisan-lapisan kelas secara bertingkat (hirarkis).
Pitirim A. Sorokin dalam karangannya yang berjudul “Social Stratification” mengatakan bahwa sistem lapisan dalam masyarakat itu merupakan ciri yang tetap dan umum dalam masyarakat yang hidup teratur.
Stratifikasi sosial menurut Drs. Robert M.Z. Lawang adalah penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hirarkis menurut dimensi kekuasaan, privilese dan prestise.
Statifikasi sosial menurut Max Weber adalah stratifikasi sosial sebagai penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hirarkis menurut dimensi kekuasaan, privilese dan prestise.
Dasar-Dasar Pembentukan Pelapisan Sosial
Ukuran atau kriteria yang menonjol atau dominan sebagai dasar pembentukan pelapisan sosial adalah sebagai berikut.
Ukuran Kekayaan
Kekayaan (materi atau kebendaan) dapat dijadikan ukuran penempatan anggota masyarakat ke dalam lapisan-lapisan sosial yang ada, barang siapa memiliki kekayaan paling banyak mana ia akan termasuk lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial, demikian pula sebaliknya, yang tidak mempunyai kekayaan akan digolongkan ke dalam lapisan yang rendah. Kekayaan tersebut dapat dilihat antara lain pada bentuk tempat tinggal, benda-benda tersier yang dimilikinya, cara berpakaiannya, maupun kebiasaannya dalam berbelanja.
Ukuran Kekuasaan dan Wewenang
Seseorang yang mempunyai kekuasaan atau wewenang paling besar akan menempati lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial dalam masyarakat yang bersangkutan. Ukuran kekuasaan sering tidak lepas dari ukuran kekayaan, sebab orang yang kaya dalam masyarakat biasanya dapat menguasai orang-orang lain yang tidak kaya, atau sebaliknya, kekuasaan dan wewenang dapat mendatangkan kekayaan.
Ukuran Kehormatan
Ukuran kehormatan dapat terlepas dari ukuran-ukuran kekayaan atau kekuasaan. Orang-orang yang disegani atau dihormati akan menempati lapisan atas dari sistem pelapisan sosial masyarakatnya. Ukuran kehormatan ini sangat terasa pada masyarakat tradisional, biasanya mereka sangat menghormati orang-orang yang banyak jasanya kepada masyarakat, para orang tua ataupun orang-orang yang berprilaku dan berbudi luhur.
Ukuran ilmu pengetahuan
Ukuran ilmu pengetahuan sering dipakai oleh anggota-anggota masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan. Seseorang yang paling menguasai ilmu pengetahuan akan menempati lapisan tinggi dalam sistem pelapisan sosial masyarakat yang bersangkutan. Penguasaan ilmu pengetahuan ini biasanya terdapat dalam gelar-gelar akademik (kesarjanaan), atau profesi yang disandang oleh seseorang, misalnya dokter, insinyur, doktorandus, doktor ataupun gelar profesional seperti profesor. Namun sering timbul akibat-akibat negatif dari kondisi ini jika gelar-gelar yang disandang tersebut lebih dinilai tinggi daripada ilmu yang dikuasainya, sehingga banyak orang yang berusaha dengan cara-cara yang tidak benar untuk memperoleh gelar kesarjanaan, misalnya dengan membeli skripsi, menyuap, ijazah palsu dan seterusnya.
Macam-Macam / Jenis-Jenis Stratifikasi Sosial Stratifikasi Sosial Tertutup
Stratifikasi Tertutup
Adalah stratifikasi di mana tiap-tiap anggota masyarakat tersebut tidak dapat pindah ke strata atau tingkatan sosial yang lebih tinggi atau lebih rendah. Contoh stratifikasi sosial tertutup yaitu seperti sistem kasta di India dan Bali serta di Jawa ada golongan darah biru dan golongan rakyat biasa. Tidak mungkin anak keturunan orang biasa seperti petani miskin bisa menjadi keturunan ningrat / bangsawan darah biru. Stratifikasi Sosial Terbuka
Stratifikasi sosial terbuka adalah sistem stratifikasi di mana setiap anggota masyarakatnya dapat berpindah-pindah dari satu strata / tingkatan yang satu ke tingkatan yang lain. Misalnya seperti tingkat pendidikan, kekayaan, jabatan, kekuasaan dan sebagainya. Seseorang yang tadinya miskin dan bodoh bisa merubah penampilan serta strata sosialnya menjadi lebih tinggi karena berupaya sekuat tenaga untuk mengubah diri menjadi lebih baik dengan sekolah, kuliah, kursus dan menguasai banyak keterampilan sehingga dia mendapatkan pekerjaan tingkat tinggi dengan bayaran / penghasilan yang tinggi.
Pengelompokkan masyarakat secara horisontal didasarkan pada:
Perbedaan Ras
Etnis (suku bangsa)
Klen
Agama
Dll
Kemajemukan masyarakat Indonesia terbentuk karena beberapa hal seperti:
Keadaan geografis Indonesia yang terdiri dari beberapa ribu pulau besar kecil dari barat sampai ke timur yang kemudian tumbuh menjadi satu kesatuan sukubangsa yang melahirkan berbagai ragam budaya.
Indonesia terletak antara dua titik silang samudra yaitu Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Letak strategis ini merupakan daya tarik bagi bangsa-bangsa asing datang dan singgah di wilayah ini sehingga Amalgamasi (perkawinan campur) dan Asimilasi (perbauran budaya) diantara kaum pendatang dan penduduk asli maupun antara kaum pendatang sendiri terjadi. Hal demikian membuat masyarakat Indonesia terdiri dari berbagai ras, etnis dan sebagainya.
Iklim yang berbeda antara daerah satu dengan daerah lain menimbulkan perbedaan mata pencaharian penduduknya. Contoh: orang yang tinggal di wilayah pedalaman cenderung bermata pencaharian sebagai petani, sedangkan yang tinggal di wilayah pantai sebagai nelayan/pelaut.
Dapat ditarik kesimpulan dengan adanya Diferensiasi Sosial mempengaruhi terbentuknya anekaragam budaya, misalnya : bahasa, dialek, kesenian, arsitektur, alat-alat budaya, dsbnya.
Stratifikasi Sosial pastinya menimbulkan efek bagi kehidupan masyarakat. Selain menimbulkan tumbuhnya pelapisan dalam masyarakat, juga munculnya kelas-kelas sosial atau golongan sosial.
Adanya pelapisan sosial dapat pula mengakibatkan atau mempengaruhi tindakan-tindakan warga masyarakat dalam interaksi sosialnya. Pola tindakan individu-individu masyarakat sebagai konsekwensi dari adanya perbedaan status dan peran sosial akan muncul dengan sendirinya.
Kasus Sosial
Pelapisan masyarakat mempengaruhi munculnya life chesser & life stile tertentu dalam masyarakat, yaitu kemudahan hidup dan gaya hidup tersendiri. Misalnya, orang kaya (lapisan atas) akan mendapatkan kemudahan-kemudahan dalam hidupnya, jika dibandingkan orang miskin (lapisan bawah); dan orang kaya akan punya gaya hidup tertentu yang berbeda dengan orang miskin.
Masyarakat Indonesia cenderung meniru budaya asing yang masuk. marilah kita menyikapi budaya budaya yang baru dengan bijak. Ambil dan kembangkan baiknya dan buang yang jelek. Dan saling bersatu menjaga persatuan Indonesia tanpa membedakan ras, agama, suku, dll. ciptakan kondisi yang nyaman, aman dan tentram dengan orang lain dan alam sekitar.
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Stratifikasi_sosial
http://pipitembem23.wordpress.com/2010/11/06/pelapisan-sosial/
Minggu, 11 Desember 2011
Masyarakat Pedesaan
I. DESA
Desa, atau udik, menurut definisi universal, adalah sebuah aglomerasi permukiman di area perdesaan (rural). Di Indonesia, istilah desa adalah pembagian wilayah administratif di Indonesia di bawah kecamatan, yang dipimpin oleh Kepala Desa, sedangkan di Kutai Barat, Kalimantan Timur disebut Kepala Kampung atau Petinggi.
Sejak diberlakukannya otonomi daerah Istilah desa dapat disebut dengan nama lain, misalnya di Sumatera Barat disebut dengan istilah nagari, di Bali disebut dengan istilah banjar dan di Papua dan Kutai Barat, Kalimantan Timur disebut dengan istilah kampung. Begitu pula segala istilah dan institusi di desa dapat disebut dengan nama lain sesuai dengan karakteristik adat istiadat desa tersebut. Hal ini merupakan salah satu pengakuan dan penghormatan Pemerintah terhadap asal usul dan adat istiadat setempat.
PENGERTIAN DESA MENURUT PARA AHLI
R.Bintarto. (1977)
Desa adalah merupakan perwujudan geografis yang ditimbulkan oleh unsur-unsur fisiografis, sosial, ekonomis politik, kultural setempat dalam hubungan dan pengaruh timbal balik dengan daerah lain.
Sutarjo Kartohadikusumo (1965)
Desa merupakan kesatuan hukum tempat tinggal suatu masyarakat yang berhak menyelenggarakan rumahtangganya sendiri merupakan pemerintahan terendah di bawah camat.
William Ogburn dan MF Nimkoff
Desa adalah kesatuan organisasi kehidupan sosial di dalam daerah terbatas.
S.D. Misra
Desa adalah suatu kumpulan tempat tinggal dan kumpulan daerah pertanian dengan batas-batas tertentu yang luasnya antara 50 – 1.000 are.”
Paul H Landis
Desa adalah suatu wilayah yang jumlah penduduknya kurang dari 2.500 jiwa dengan cirri-ciri sebagai berikut :
1. Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antra ribuan jiwa
2. Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukuaan terhadap kebiasaan
3. Cara berusaha (ekonomi) adalah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam sekitar seperti iklim, keadaan alam, kekayaan alam, sedangkan pekerjaan yang bukan agraris adalah bersifat sambilan.
UU no. 22 tahun 1999
Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dalam sistem pemerintahan Nasional dan berada di daerah Kabupaten
UU no. 5 tahun 1979
Desa adalaha suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk sebagai kesatuan masyarakat termasuk di dalamnya kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai organisasi pemerintahan terendah langsung dibawah Camat dan berhak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia;
UNSUR-UNSUR DESA:
1. Daerah, dalam arti tanah-tanah yang produktif dan yang tidak, beserta penggunaanya.
2. Penduduk, adalah hal yang meliputi jumlah pertambahan, kepadatan, persebaran dan mata pencaharian penduduk desa setempat.
3. Tata kehidupan, dalam hal ini pola pergaulan dan ikatan-ikatan pergaulan warga desa.
Ketiga unsur tersebut merupakan satu kesatuan dan tidak berdiri sendiri.
FUNGSI DESA
1. Pertama, dalam hubungan dengan kota, maka desa yang merupakan “hinterland” atau daerah dukung yang berfungsi sebagai suatu daerah pemberian bahan makanan pokok.
2. Kedua, desa ditinjau dari sudut potensi ekonomi berfungsi sebagai lumbung bahan mentah (raw material) dan tenaga kerja (man power) yang tidak kecil artinya.
3. Ketiga, dari segi kegiatan kerja (occupation) desa dapat merupakan desa agraris, desa manufaktur, desa industry, desa nelayan dan sebagainya.
KLASIFIKASI DESA
Menurut aktivitasnya:
Desa Agraris
Adalah desa yang mata pencaharian utama penduduknya adalah di bidang pertanian dan perkebunanan.
Desa Industri
Adalah desa yang mata pencaharian utama penduduknya adalah di bidang industri kecil rumah tangga.
Desa Nelayan
Adalah desa yang mata pencaharian utama penduduknya adalah di bidang perikanan dan pertambakan.
Menurut tingkat perkembangannya:
Desa Swadaya
Desa swadaya adalah desa yang memiliki potensi tertentu tetapi dikelola dengan sebaik-baiknya, dengan ciri:
1. Daerahnya terisolir dengan daerah lainnya.
2. Penduduknya jarang.
3. Mata pencaharian homogen yang bersifat agraris.
4. Bersifat tertutup.
5. Masyarakat memegang teguh adat.
6. Teknologi masih rendah.
7. Sarana dan prasarana sangat kurang.
8. Hubungan antarmanusia sangat erat.
9. Pengawasan sosial dilakukan oleh keluarga.
Desa Swakarya
Desa swakarya adalah peralihan atau transisi dari desa swadaya menuju desa swasembada. Ciri-ciri desa swakarya adalah:
1. Kebiasaan atau adat istiadat sudah tidak mengikat penuh.
2. Sudah mulai menpergunakan alat-alat dan teknologi
3. Desa swakarya sudah tidak terisolasi lagi walau letaknya jauh dari pusat perekonomian.
4. Telah memiliki tingkat perekonomian, pendidikan, jalur lalu lintas dan prasarana lain.
5. Jalur lalu lintas antara desa dan kota sudah agak lancar.
Desa Swasembada
Desa swasembada adalah desa yang masyarakatnya telah mampu memanfaatkan dan mengembangkan sumber daya alam dan potensinya sesuai dengan kegiatan pembangunan regional. Ciri-ciri desa swasembada
1. Kebanyakan berlokasi di ibukota kecamatan.
2. Penduduknya padat-padat.
3. Tidak terikat dengan adat istiadat
4. Telah memiliki fasilitas-fasilitas yang memadai dan labih maju dari desa lain.
5. Partisipasi masyarakatnya sudah lebih efektif.
POTENSI DESA
Potensi desa dibagi menjadi 2 macam yaitu:
1. Potensi fisik yang meliputi; tanah air, iklim dan cuaca, flora dan fauna.
2. Potensi non fisik, meliputi; masyarakat desa, lembaga-lembaga sosial desa, dan aparatur desa, jika potensi dimanfaatkan dengan baik, desa akan berkembang dan desa akan memiliki fungsi, bagi daerah lain maupun bagi kota.
II. MASYARAKAT DESA
Masyarakat pedesaan identic dengan istilah ‘gotong-royong’ yang merupakan kerja sama untuk mencapai kepentingan-kepentingan mereka. Kerja bakti itu ada dua macam:
1. Kerja sama untuk pekerjaan-pekerjaan yang timbulnya dari inisiatif warga masyarakat itu sendiri (biasanya di istilahkan dari bawah).
2. Kerja sama untuk pekerjaan-pekerjaan yang timbulnya tidak dari inisiatif warga itu sendiriberasal dari luar (biasanya berasal dari atas).
CIRI-CIRI MASYARAKAT PEDESAAN:
1. Di dalam masyarakat pedesaan memiliki hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas-batas wilayahnya.
2. System kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan (gemeinschaft atau paguyuban)
3. Sebagian besar warga masyarakat hidup dari pertanian. Pekerjaan-pekerjaan yang bukan pertanian merupakan pekerjaan sambilan (part time) yag biasa mengisi waktu luang.
4. Masyarakat tersebut homogen, seperti dalam hal mata pencaharian, agama, adat-istiadat dan sebagainya.
GEJALA-GEJALA SOSIAL:
1. Konflik (pertengkaran)
2. Kontraversi (pertentangan)
3. Kompetisi (persiapan)
III. Kasus Sosial Masyarakat Pedesaan
Dalam kehidupan bermasyarakat pastinya ada sebuah kasus social yang terjadi. Begitupula dalam masyarakat pedesaan. Contoh kasus social yang terjadi antara lain adalah perubahan adat istiadat yang terjadi pada masyarakat pedesaan. Perubahan ini terjadi karena perubahan pola pikir masyarakat pedesaan yang menjadi pola piker masyarakat perkotaan.
Sumber :
http://maliqren.wordpress.com/2010/11/19/masyarakat-pedesaan/
http://id.wikipedia.org/wiki/Desa
Desa, atau udik, menurut definisi universal, adalah sebuah aglomerasi permukiman di area perdesaan (rural). Di Indonesia, istilah desa adalah pembagian wilayah administratif di Indonesia di bawah kecamatan, yang dipimpin oleh Kepala Desa, sedangkan di Kutai Barat, Kalimantan Timur disebut Kepala Kampung atau Petinggi.
Sejak diberlakukannya otonomi daerah Istilah desa dapat disebut dengan nama lain, misalnya di Sumatera Barat disebut dengan istilah nagari, di Bali disebut dengan istilah banjar dan di Papua dan Kutai Barat, Kalimantan Timur disebut dengan istilah kampung. Begitu pula segala istilah dan institusi di desa dapat disebut dengan nama lain sesuai dengan karakteristik adat istiadat desa tersebut. Hal ini merupakan salah satu pengakuan dan penghormatan Pemerintah terhadap asal usul dan adat istiadat setempat.
PENGERTIAN DESA MENURUT PARA AHLI
R.Bintarto. (1977)
Desa adalah merupakan perwujudan geografis yang ditimbulkan oleh unsur-unsur fisiografis, sosial, ekonomis politik, kultural setempat dalam hubungan dan pengaruh timbal balik dengan daerah lain.
Sutarjo Kartohadikusumo (1965)
Desa merupakan kesatuan hukum tempat tinggal suatu masyarakat yang berhak menyelenggarakan rumahtangganya sendiri merupakan pemerintahan terendah di bawah camat.
William Ogburn dan MF Nimkoff
Desa adalah kesatuan organisasi kehidupan sosial di dalam daerah terbatas.
S.D. Misra
Desa adalah suatu kumpulan tempat tinggal dan kumpulan daerah pertanian dengan batas-batas tertentu yang luasnya antara 50 – 1.000 are.”
Paul H Landis
Desa adalah suatu wilayah yang jumlah penduduknya kurang dari 2.500 jiwa dengan cirri-ciri sebagai berikut :
1. Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antra ribuan jiwa
2. Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukuaan terhadap kebiasaan
3. Cara berusaha (ekonomi) adalah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam sekitar seperti iklim, keadaan alam, kekayaan alam, sedangkan pekerjaan yang bukan agraris adalah bersifat sambilan.
UU no. 22 tahun 1999
Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dalam sistem pemerintahan Nasional dan berada di daerah Kabupaten
UU no. 5 tahun 1979
Desa adalaha suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk sebagai kesatuan masyarakat termasuk di dalamnya kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai organisasi pemerintahan terendah langsung dibawah Camat dan berhak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia;
UNSUR-UNSUR DESA:
1. Daerah, dalam arti tanah-tanah yang produktif dan yang tidak, beserta penggunaanya.
2. Penduduk, adalah hal yang meliputi jumlah pertambahan, kepadatan, persebaran dan mata pencaharian penduduk desa setempat.
3. Tata kehidupan, dalam hal ini pola pergaulan dan ikatan-ikatan pergaulan warga desa.
Ketiga unsur tersebut merupakan satu kesatuan dan tidak berdiri sendiri.
FUNGSI DESA
1. Pertama, dalam hubungan dengan kota, maka desa yang merupakan “hinterland” atau daerah dukung yang berfungsi sebagai suatu daerah pemberian bahan makanan pokok.
2. Kedua, desa ditinjau dari sudut potensi ekonomi berfungsi sebagai lumbung bahan mentah (raw material) dan tenaga kerja (man power) yang tidak kecil artinya.
3. Ketiga, dari segi kegiatan kerja (occupation) desa dapat merupakan desa agraris, desa manufaktur, desa industry, desa nelayan dan sebagainya.
KLASIFIKASI DESA
Menurut aktivitasnya:
Desa Agraris
Adalah desa yang mata pencaharian utama penduduknya adalah di bidang pertanian dan perkebunanan.
Desa Industri
Adalah desa yang mata pencaharian utama penduduknya adalah di bidang industri kecil rumah tangga.
Desa Nelayan
Adalah desa yang mata pencaharian utama penduduknya adalah di bidang perikanan dan pertambakan.
Menurut tingkat perkembangannya:
Desa Swadaya
Desa swadaya adalah desa yang memiliki potensi tertentu tetapi dikelola dengan sebaik-baiknya, dengan ciri:
1. Daerahnya terisolir dengan daerah lainnya.
2. Penduduknya jarang.
3. Mata pencaharian homogen yang bersifat agraris.
4. Bersifat tertutup.
5. Masyarakat memegang teguh adat.
6. Teknologi masih rendah.
7. Sarana dan prasarana sangat kurang.
8. Hubungan antarmanusia sangat erat.
9. Pengawasan sosial dilakukan oleh keluarga.
Desa Swakarya
Desa swakarya adalah peralihan atau transisi dari desa swadaya menuju desa swasembada. Ciri-ciri desa swakarya adalah:
1. Kebiasaan atau adat istiadat sudah tidak mengikat penuh.
2. Sudah mulai menpergunakan alat-alat dan teknologi
3. Desa swakarya sudah tidak terisolasi lagi walau letaknya jauh dari pusat perekonomian.
4. Telah memiliki tingkat perekonomian, pendidikan, jalur lalu lintas dan prasarana lain.
5. Jalur lalu lintas antara desa dan kota sudah agak lancar.
Desa Swasembada
Desa swasembada adalah desa yang masyarakatnya telah mampu memanfaatkan dan mengembangkan sumber daya alam dan potensinya sesuai dengan kegiatan pembangunan regional. Ciri-ciri desa swasembada
1. Kebanyakan berlokasi di ibukota kecamatan.
2. Penduduknya padat-padat.
3. Tidak terikat dengan adat istiadat
4. Telah memiliki fasilitas-fasilitas yang memadai dan labih maju dari desa lain.
5. Partisipasi masyarakatnya sudah lebih efektif.
POTENSI DESA
Potensi desa dibagi menjadi 2 macam yaitu:
1. Potensi fisik yang meliputi; tanah air, iklim dan cuaca, flora dan fauna.
2. Potensi non fisik, meliputi; masyarakat desa, lembaga-lembaga sosial desa, dan aparatur desa, jika potensi dimanfaatkan dengan baik, desa akan berkembang dan desa akan memiliki fungsi, bagi daerah lain maupun bagi kota.
II. MASYARAKAT DESA
Masyarakat pedesaan identic dengan istilah ‘gotong-royong’ yang merupakan kerja sama untuk mencapai kepentingan-kepentingan mereka. Kerja bakti itu ada dua macam:
1. Kerja sama untuk pekerjaan-pekerjaan yang timbulnya dari inisiatif warga masyarakat itu sendiri (biasanya di istilahkan dari bawah).
2. Kerja sama untuk pekerjaan-pekerjaan yang timbulnya tidak dari inisiatif warga itu sendiriberasal dari luar (biasanya berasal dari atas).
CIRI-CIRI MASYARAKAT PEDESAAN:
1. Di dalam masyarakat pedesaan memiliki hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas-batas wilayahnya.
2. System kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan (gemeinschaft atau paguyuban)
3. Sebagian besar warga masyarakat hidup dari pertanian. Pekerjaan-pekerjaan yang bukan pertanian merupakan pekerjaan sambilan (part time) yag biasa mengisi waktu luang.
4. Masyarakat tersebut homogen, seperti dalam hal mata pencaharian, agama, adat-istiadat dan sebagainya.
GEJALA-GEJALA SOSIAL:
1. Konflik (pertengkaran)
2. Kontraversi (pertentangan)
3. Kompetisi (persiapan)
III. Kasus Sosial Masyarakat Pedesaan
Dalam kehidupan bermasyarakat pastinya ada sebuah kasus social yang terjadi. Begitupula dalam masyarakat pedesaan. Contoh kasus social yang terjadi antara lain adalah perubahan adat istiadat yang terjadi pada masyarakat pedesaan. Perubahan ini terjadi karena perubahan pola pikir masyarakat pedesaan yang menjadi pola piker masyarakat perkotaan.
Sumber :
http://maliqren.wordpress.com/2010/11/19/masyarakat-pedesaan/
http://id.wikipedia.org/wiki/Desa
Minggu, 23 Oktober 2011
Sabtu, 22 Oktober 2011
Game Yang Wajib Ditunggu Nih
Di bulan Oktober ini para gamer tampaknya akan banyak disuguhi berbagai jenis game yang keren. Mulai dari jenis action, strategi, hingga game horor yang mencekam.
Menurut berbagai sumber informasi ada sekitar 7 game seru yang 'wajib' dimainkan sepanjang bulan ini, apa saja?
Silent Hill: Downpour

Gamer mana yang tak kenal Silent Hill? Ya, para pemain pasti sudah akrab dengan game horor paling menakutkan ini. Silent Hill kini kembali hadir dalam seri Downpour yang dijanjikan semakin mencekam.
Football Manager 2012

Tak dipungkiri lagi jika tiap seri Football Manager selalu menghadirkan fitur baru yang mengasyikan. Pun demikian untuk versi kali ini. Football Manager 2012 menjanjikan animasi yang lebih baik, strategi yang lebih mendalam, serta beberapa fitur lainnya.
Forza Motorsport 4

Game ini mungkin menjadi game balap simulasi terbaik yang tersedia untuk Xbox 360. Sebagai pesaing sengit Gran Turismo di PlayStation 3 game ini pastinya menyimpan banyak fitur istimewa, seperti grafis realistis, sistem kemudi yang handal, serta dukungan terhadap Kinect.
Pro Evolution Soccer 2012

Game paling dinanti oleh para penggila game sepak bola. Pro Evolution Soccer 2012 sudah mulai kickoff di awal Oktober dengan sistem permainan yang makin ditingkatkan dari seri sebelumnya.
RAGE

Satu lagi game mahakarya dari John Carmack, pencetus seri Doom. Konon id Software mempersiapkan game ini begitu lama dengan alasan ingin menciptakan game Firts Person Shooter (FPS) paling sepektakuler.
Battlefield 3

Sudah cukup lama gaung Battlefield 3 terdengar, akhirnya di bulan ini para gamer bisa mencicipinya. Seperti biasa, Battlefield 3 bakal menyuguhkan pertempuran bergaya modern dengan sistem persenjataan canggih, sistem permainan yang menarik, serta grafis yang menawan.
Batman: Arkham City

Sukses besar yang diraih Batman: Arkham Asylum memotivasi para pengembang di baliknya untuk membuat seri terbaru yang lebih menghebohkan. Arkham City, menyajikan area permainan yang lebih luas, ratusan gadget untuk menaklukna penjahat, dan pastinya suasana mencekam dari kota itu sendiri.
sumber http://gendonentong.blogspot.com/2011/10/7-game-paling-seru-di-bulan-oktober.html#ixzz1bW710jKL
Menurut berbagai sumber informasi ada sekitar 7 game seru yang 'wajib' dimainkan sepanjang bulan ini, apa saja?
Silent Hill: Downpour

Gamer mana yang tak kenal Silent Hill? Ya, para pemain pasti sudah akrab dengan game horor paling menakutkan ini. Silent Hill kini kembali hadir dalam seri Downpour yang dijanjikan semakin mencekam.
Football Manager 2012

Tak dipungkiri lagi jika tiap seri Football Manager selalu menghadirkan fitur baru yang mengasyikan. Pun demikian untuk versi kali ini. Football Manager 2012 menjanjikan animasi yang lebih baik, strategi yang lebih mendalam, serta beberapa fitur lainnya.
Forza Motorsport 4

Game ini mungkin menjadi game balap simulasi terbaik yang tersedia untuk Xbox 360. Sebagai pesaing sengit Gran Turismo di PlayStation 3 game ini pastinya menyimpan banyak fitur istimewa, seperti grafis realistis, sistem kemudi yang handal, serta dukungan terhadap Kinect.
Pro Evolution Soccer 2012

Game paling dinanti oleh para penggila game sepak bola. Pro Evolution Soccer 2012 sudah mulai kickoff di awal Oktober dengan sistem permainan yang makin ditingkatkan dari seri sebelumnya.
RAGE

Satu lagi game mahakarya dari John Carmack, pencetus seri Doom. Konon id Software mempersiapkan game ini begitu lama dengan alasan ingin menciptakan game Firts Person Shooter (FPS) paling sepektakuler.
Battlefield 3

Sudah cukup lama gaung Battlefield 3 terdengar, akhirnya di bulan ini para gamer bisa mencicipinya. Seperti biasa, Battlefield 3 bakal menyuguhkan pertempuran bergaya modern dengan sistem persenjataan canggih, sistem permainan yang menarik, serta grafis yang menawan.
Batman: Arkham City

Sukses besar yang diraih Batman: Arkham Asylum memotivasi para pengembang di baliknya untuk membuat seri terbaru yang lebih menghebohkan. Arkham City, menyajikan area permainan yang lebih luas, ratusan gadget untuk menaklukna penjahat, dan pastinya suasana mencekam dari kota itu sendiri.
sumber http://gendonentong.blogspot.com/2011/10/7-game-paling-seru-di-bulan-oktober.html#ixzz1bW710jKL
Minggu, 02 Oktober 2011
Ilmu Sosial Dasar
- Pengertian Ilmu Sosial Dasar
Ilmu sosial dasar adalah suatu kajian yang digunakan untuk menganalisis berbagai fenomena atau kejadian yang ada di masyarakat luas. Dalam konteksnya di masyarakat, ilmu sosial dasar melakukan pendekatan-pendekatan sosial dalam suatu masalah sosial, yang pada pendekatannya menggunakan pendekatan interdisipliner maupun multidisipliner. Dalam pengkajiannya, ilmu sosial dasar menggunakan fakta, konsep dan juga teori dari berbagai macam ilmu sosial seperti, sejarah, geografi sosial, ekonomi, antropologi, sosiologi dan psykologi sosial.
ISD diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk menkaji gejala-gejala sosial agar daya tanggap, persepsi , dan penalaran mahasiswa menjadi lebih peka terhadap masalah-masalah sosial yang terjadi di lingkungannya.
Tujuan dari kajian Ilmu Sosial Dasar ini ialah untuk memahami dan menyadari adanya kenyataan sosial dalam masyarakat dan masalah sosial dalam masyarakat merupakan masalah yang kompleks. Serta untuk menjadikan mahasiswa peka terhadap masalah sosial dan tanggap dalam penaggulangannya.
- Kenyataan-kenyataan yang ada dalam masyarakat.
- Konsep-konsep sosial tentang kenyataan-kenyataan sosial dibatasi pada konsep dasar yang sangat diperlukan untuk mempelajari masalah-masalah sosial yang dibahas dalam Ilmu Pengetahuan Sosial.
- Masalah-masalah sosial yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat dalam berbagai kenyataan-kenytaan sosial yang antara satu dengan lainnya saling berkaitan.
Selain itu ruang lingkup ISD yaitu mengenai kehidupan sosial dan masyarakat, baik kegiatan yang dilakukan di masyarakat maupun masalah yang timbul di masyarakat itu sendiri serta mengenai kenyataan-kenyataan sosial yang terjadi di masyarakat.
Pembahasan
1. Mempelajari adanya berbagai berbagai masalah kependudukan dan hubungannya dengan masyarakat dan kebudayaan.
2. Mempelajari adanya masalah-masalah individu, keluarga dan masyarakat.
3. Mempelajari hubungan antar warga Negara dan Negara.
4. Mempelajari masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat perkotaan dan pedesaan
5. Mempelajari ilmu penngetahuan dan tekhnologi untuk memanfaatkan kemakmuaran masyarakat dan pengurangan kemiskinan.
Latar Belakang
1. Banyaknyak kritik yang ditujukan pada sistem pendidikan di perguruan tinggi oleh beberapa cendikiawan.
2. Sistem pendidikan kita menjadi sesuatu yang elite bagi masyarakat kita sendiri sehingga kurang akrab dengan lingkungan masyarakat.
C. Peranan ISD Setelah Lulus Kuliah
Dapat dikatakan bahwa Ilmu Sosial Dasar merupakan ilmu yang sangat penting untuk dipelajari oleh mahasiswa. Ilmu sosial dasar merupakan ilmu yang berkaitan langsung dengan kehidupan bermasyarakat, sehingga saat seorang mahasiswa lulus dan terjun ke dunia kerja, mereka akan dengan mudah beradaptasi dengan masyarakat luas.
Peranan ISD sangatlah besar dalam membentuk pribadi seorang mahasiswa. Saat seorang mahasiswa mengerti dan paham arti ISD sesungguhnya, maka dengan otomatis akan terbentuk pribadi yang telah siap untuk menghadapi masalah dan kenyataan sosial yang ada di masyarakat. Disamping itu ISD juga dapat memberi banyak pelajaran untuk mahasiswa dalam memecahkan masalah. Bukan hanya masalah pribadi, namun mahasiswa pun dapat memecahkan masalah sosial dengan cara mengkaji serta menelaah masalah tersebut.
Dengan mempelajari ISD, seorang mahasiswa diharapkan dapat memiliki kemampuan, yaitu antara lain :
1. Kemampuan akademis : kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah, baik lisan maupun tulisan, menguasai peralatan analisis, maupun berpikir logis, kritis, sitematis, dan analitis, memiliki kemampuan konsepsional untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang dihadapi, serta mampu menawarkan alternative pemecahannya
2. Kemampuan professional : kemampuan dalam bidang profesi tenaga ahli yang bersangkutan. Dengan kemampuan ini, para tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang tinggi dalam bidang profesinya.
3. Kemampuan personal : kemampuan kepribadian. Dengan kemampuan ini para tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan sehingga mampu menunjukkan sikap, dan tingkah laku, dan tindakan yang mencerminkan kepribadian Indonesia, memahami dan mengenal nilai-nilai keagamaan, kemasyarakatan, dan kenegaraan, serta memiliki pandangan yang luas dan kepekaan terhadap berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia.
Dengan seperangkat kemampuan yang dimilikinya lulusan perguruan tinggi diharapkan menjadai sarjana yang cakap, ahli dalam bidang yang ditekuninya serta mau dan mampu mengabdikan keahliannya untuk kepentingan masyarakat Indonesia dan umat manusia pada umumnya.
D. Ilmu yang berkaitan dengan ISD
1. Politik
2. Sejarah
3. Hukum
4. Filsafat moral
5. Geografi sosial
6. Ekonomi
7. Antropologi
8. Sosiologi
9. Psykologi sosial.
Langganan:
Postingan (Atom)