Manusia dan Cinta Kasih
Manusia sebagai makhluk sosial memang sudah ditakdirkan tidak bisa hidup sendiri, selain karena memang manusia tidak bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari ada satu hal yang tidak bisa dipenuhi secara harfiah yaitu CINTA.
Pengertian cinta kasih adalah cinta akan diartikan sebagai rasa rindu, ingin, sangat suka, sangat sayang, sangat kasih dan tertarik hatinya. Sedangkan kasih diartikan sebagai perasaan sayang, cinta, atau suka kepada. Dari kata cinta kasih ini, lahir pula beberapa padanan kata yang hampir semakna. Sebut misalnya, “kasih sayang”, “belas kasihan”, “kemesraan” dan “pemujaan”.
Cinta kasih tidak hanya sekedar cinta belaka, akan tetapi cinta kasih itu timbul dari lubuk hati manusia yang sifatnya kekal dan tak akan pernah berubah. Dengan cinta kasih ini, manusia akan selalu berbahagia dan menderita di dalam hidupnya. Cinta sebagai keperluan fundemantal memang tidak mudah diterangkan atau didefenisikan.
Manusia dan Kebudayaan
Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah manusia sebagai perilaku kebudayaan. Dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia. Tetapi apakah sesederhana itu hubungan keduanya? Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya adalah bahwa walaupun keduanya berbeda tapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan. Dan setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dengannya. Tampak bahwa keduanya akhirnya merupakan satu kesatuan.
Contoh :
1. Kebudayaan - kebudayaan khusus atas dasar faktor kedaerahan Contoh : Adat-istiadat melamar di Lampung dan Minangkabau. Di Minangkabau biasanya pihak permpuan yang melamar sedangkan di Lampung, pihak laki-laki yang melamar.
2. Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda ( urban dan rural ways of life ) Contoh: Perbedaan anak yang dibesarkan di kota dengan seorang anak yang dibesarkan di desa. Anak kota bersikap lebih terbuka dan berani untuk menonjolkan diri di antara teman-temannya sedangkan seorang anak desa lebih mempunyai sikap percaya pada diri sendiri dan sikap menilai ( sense of value)
3. Kebudayaan-kebudayaan khusus kelas social. Di masyarakat dapat dijumpai lapisan sosial yang kita kenal, ada lapisan sosial tinggi, rendah dan menengah. Misalnya cara berpakaian, etiket, pergaulan, bahasa sehari-hari dan cara mengisi waktu senggang. Masing-masing kelas mempunyai kebudayaan yang tidak sama, menghasilkan kepribadian yang tersendiri pula pada setiap individu.
4. Kebudayaan khusus atas dasar agama .Adanya berbagai masalah di dalam satu agama pun melahirkan kepribadian yang berbeda-beda di kalangan umatnya.
5. Kebudayaan berdasarkan profesi Misalnya: kepribadian seorang dokter berbeda dengan kepribadian seorang pengacara dan itu semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan cara mereka bergaul. Contoh lain seorang militer mempunyai kepribadian yang sangat erat hubungan dengan tugas-tugasnya. Keluarganya juga sudah biasa berpindah tempat tinggal.
Selasa, 20 Maret 2012
IBD & tujuannya kenapa mahasiswa harus mempelajarinya
IBD adalah sebuah ilmu yang mempelajari aspek-aspek kebudayaan yang ada dimasyarakat. IBD atau ilmu budaya dasar bisa juga suatu jalan atau arah dalam bertindak dan berfikir untuk memenuhi kebutuhan hidup kita, baik itu secara jasmani maupun secara rohani didalam suatu kelompok masyarakat.
Tujuan mempelajarinya adalah diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Biasanya mahasiswa mengalami pergeseran nilai-nilai yang mungkin sekali dapat membuatnya masabodoh atau putus asa, suatu sikap yang tidak selayaknya dimiliki oleh seorang terpelajar hal ini yang bisa di organisir atau di perbaiki dengan IBD agar para mahasiswa yang sekiranya sudah lupa atau bahkan melupakan kebudayaan dapat kembali ingat atau menyadari bahwa sebenarnya kebudayaan itu tidak bisa begitu saja diabaikan.
Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut IBD diharapkan dapat : Mengusahakan kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang masalah kemansiaan dan budaya, mengusahakan agar mahasiswa, sebagai calon pemimpin bagnsa dan Negara serta ahli dalam bidang disiplin masing-masing tidak jatuh ke dalam sifat-sifat kedaerahan dan pengkotakan disiplin yang ketat dan menguasahakan wahana komunikasi para akademisi.
Tujuan mempelajarinya adalah diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Biasanya mahasiswa mengalami pergeseran nilai-nilai yang mungkin sekali dapat membuatnya masabodoh atau putus asa, suatu sikap yang tidak selayaknya dimiliki oleh seorang terpelajar hal ini yang bisa di organisir atau di perbaiki dengan IBD agar para mahasiswa yang sekiranya sudah lupa atau bahkan melupakan kebudayaan dapat kembali ingat atau menyadari bahwa sebenarnya kebudayaan itu tidak bisa begitu saja diabaikan.
Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut IBD diharapkan dapat : Mengusahakan kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang masalah kemansiaan dan budaya, mengusahakan agar mahasiswa, sebagai calon pemimpin bagnsa dan Negara serta ahli dalam bidang disiplin masing-masing tidak jatuh ke dalam sifat-sifat kedaerahan dan pengkotakan disiplin yang ketat dan menguasahakan wahana komunikasi para akademisi.
Langganan:
Postingan (Atom)