Kedua game tersebut berdampak buruk pada perubahan pola pikir dan tingkah laku para pemainnya. Secara sosial, hubungan dengan teman, keluarga menjadi renggang karena waktu bersama mereka menjadi jauh berkurang. Pergaulan kita hanya di game online saja, sehingga membuat para pecandu game online jadi terisolir dari teman-teman dan lingkungan pergaulan nyata. Ketrampilan sosial berkurang, sehingga semakin merasa sulit berhubungan dengan orang lain. Perilaku menjadi kasar dan agresif karena terpengaruh oleh apa yang kita lihat dan mainkan di game. Secara psikis, pikiran kita menjadi terus menerus memikirkan game yang sedang kita mainkan. Kita sulit berkonsentrasi terhadap perkuliahan, sering bolos atau menghindari perkuliahan. Membuat kita cuek, acuh tak acuh, kurang peduli terhadap hal-hal yang terjadi di sekeliling kita. Melakukan apa pun agar bisa bermain game, seperti berbohong, mencuri uang, dll. Terbiasa hanya berinteraksi satu arah dengan komputer membuat kita jadi tertutup, sulit mengekspresikan diri ketika berada di lingkungan nyata. Satu lagi secara fisik, Terkena paparan cahaya radiasi komputer dapat merusak saraf mata dan otak. Kesehatan jantung menurun akibat begadang 24 jam bermain game. Ginjal dan lambung juga terpengaruh akibat banyak duduk, kurang minum, lupa makan karena keasyikan main. Berat badan menurun karena lupa makan, atau bisa juga bertambah karena banyak ngemil dan kurang olahraga. Mudah lelah ketika melakukan aktivitas fisik, kesehatan tubuh menurun akibat kurang olahraga. Yang paling parah adalah dapat mengakibatkan kematian.
Sudah jelas dampak-dampak buruk, sejujurnya walau bagaimanapun game adalah salah satu media yang ampuh untuk menghilangkan rasa bosan akan aktifitas rutin, apalagi dalam perkuliahan yang padat. Namun perlu diketahui bemain game 3 jam sehari sudah lebih dari cukup untuk menghilangkan penat tersebut, mudah-mudahan melalui artikel ini teman-teman sekalian dapat menimbang-nimbang dampak-dampak buruk dari bermain game secara terus menerus.